DECISION
ANALYSIS
Ø Topik pengambilan keputusan yang paling menarik adalah decision tree (pohon
keputusan).
Ø BREAKEVEN/COST-VOLUME ANALYSIS
• Dalam menyusun perencanaan penjualan, manajemen membutuhkan informasi
– Tingkat penjualan berapa yang harus dicapai agar diperoleh laba
– Pada tingkat penjualan berapa dicapai dicapai titik impas
– Tingkat penjualan berapa perusahaan akan menderita kerugian.
• Alat bantu yang digunakan manajemen adalah analisis Breakeven Analysis
(Cost vs Revenue), merupakan bagian dari Cost-Volume Analysis (CVA).
• Dalam analisis Breakeven hanya ada satu biaya tetap, satu biaya variabel,
dan satu pendapatan per unit.
• Titik impas (Breakeven Point) menunjukkan volume atau Pendapatan yang
hanya bisa menutup total cost.
TEKNIK
PERAMALAN KUALITATIF & KUANTITATIF (Cont’d)
•
Peramalan kuantitatif menggunakan data historis dan
hubungan kausal (sebab-akibat) untuk meramalkan permintaan yang akan datang.
•
Model seri waktu (time series)
–
Peramalan dengan penghalusan/pemulusan (smoothing):
rata-rata bergerak dan penghalusan eksponensial
–
Dekomposisi (trend, season, cyclic, random);
metode box jenkins (autoregressive integrated moving average, ARIMA).
•
Model kausal, yakni (1) analisis regresi, seperti:
regresi linier, curvilinier, dan variabel bebas kualitatif; Structural Equation
Modeling (SEM).
TAHAP
PERAMALAN
–
Menentukan penggunaan peramalan itu, apa tujuannya.
–
Memilih hal-hal yang akan diramal.
–
Menentukan horison waktunya, jangka pendek/panjang.
–
Memilih model peramalannya.
–
Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk membuat
ramalan.
–
Membuat ramalan.
–
Menerapkan hasilnya.
PERAMALAN
TUGAS MENANTANG
•
Asumsi yang beralasan mempengaruhi ketepatan
peramalan yang dibuat manajer.
•
Tidak ada metode peramalan yang sempurna untuk semua
kondisi.
•
Sekali ditemukan pendekatan yang memuaskan, manajer
masih harus terus memantau dan mengawasi ramalan-ramalannya agar tidak menambah
kesalahan.
•
Peramalan adalah bagian dari tugas manajemen yang
menantang sekaligus prestesius.
DEFINISI DATA WAREHOUSE
data warehouse adalah database yang
saling bereaksi yang dapat digunakan untuk query dan analisisis,
bersifat orientasi subjek, terintegrasi, time-variant,tidak berubah yang
digunakan untuk membantu para pengambil keputusan.
Data
Warehouse Berorientasi Subjek
Data
warehouse diorganisasikan oleh “data subyek” yang terkait dengan semua
bagian organisasi / perusahaan.
o
Customer,
Claim, Shipment, Product
Ini
mungkin bertolak belakang dengan sebagian besar sistem OLTP yang
berorientasi proses.
o
OLTP
= Online Transaction Processing
Data
Warehouse Terintegrasi
- Data di dalam warehouse distruktur berdasarkan model korporasi secara keseluruhan melewati batas fungsional dari kebiasaan yang ada.
- Ini mencakup standar penamaan, sistem pengukuran dan perulangan.
Data
Warehouse Time Variant
- Data di dalam data warehouse mempunyai karakter khusus berupa time-series dalam bentuk data historical.
- Data terdiri dari suatu seri dari “pemotretan” keadaan yang ditandai dengan waktu dan nilai data pada saat “pemotretan” tersebut
- Ini dapat digunakan untuk melakukan tren analisis dari data tersebut.
Data
Warehouse Not Volatile
- Data warehouse tidak diupdate secara terus menerus seperti dalam sebuah sistem OLTP
- Data di dalam data warehouse secara periodik di-upload dalam jangka waktu yang sama (misalnya setiap sore atau setiap tanggal 1)
Goals Data
Warehouse
- Menyediakan akses pada data perusahaan atau organisasi
- Data di dalam sebuah warehouse bersifat konsisten
- Satu versi dari kebenaran
- Data warehouse adalah tempat dimana data yang telah digunakan dipublikasikan
- Kualitas data di dalam data warehouse adalah kritikal
- “Kualitas –-ketepatan untuk suatu tujuan”
Cakupan DATA
WAREHOUSE
Data Mart
Bagian pada data warehouse yang
mendukung pembuatan laporan dan analisa data pada suatu unit, bagian atau
operasi pada suatu perusahaan
On-Line Analytical Processing (OLAP)
Pemrosesan database yang
menggunakan tabel fakta dan dimensi untuk dapat menampilkan berbagai macam
bentuk laporan, analisis, query dari data yang berukuran besar.
On-Line Transaction Processing (OLTP)
Merupakan suatu pemrosesan yang menyimpan data mengenai
kegiatan operasional transaksi sehari-hari
Dimension Table
Tabel yang berisikan kategori dengan ringkasan data
detail yang dapat dilaporkan. Seperti laporan laba pada tabel fakta dapat dilaporkan sebagai dimensi waktu(yang
berupa perbulan, perkwartal dan pertahun).
Fact Table
Merupakan tabel yang umumnya mengandung angka dan data history
dimana key (kunci) yang dihasilkan sangat unik, karena key
tersebut terdiri dari foreign key(kunci asing) yang merupakan primary
key (kunci utama) dari beberapa dimension table yang berhubungan
Sistem pendukung Keputusan
Merupkan sistem yang menyediakan informasi kepada
pengguna yang menjelaskan bagaimana sistem ini dapat menganalisa situasi dan
mendukung suatu keputusan yang baik.
Keuntungan yang didapatkan dengan
menggunakan data warehouse tersebut dibawah ini (Ramelho).
Ø Data diorganisir dengan
baik untuk query analisis dan sebagai bahan untuk pemrosesan transaksi.
Ø Perbedaan diantara
struktur data yang heterogen pada beberapa sumber yang terpisah dapat diatasi.
Ø Aturan untuk transformasi
data diterapkan untuk memvalidasi dan mengkonsolidasi data apabila data
dipindahkan dari database OLTP ke data warehouse.
Ø Masalah keamanan dan
kinerja bisa dipecahkan tanpa perlu mengubah sistem produksi.
Ø Kemampuan untuk mengakses
data yang besar
Ø Kemampuan untuk memiliki
data yang konsistent
Ø Kemampuan kinerja analisa
yang cepat
Ø Mengetahui adanya hasil
yang berulang-ulang
Ø Menemukan adanya celah
pada business knowledge atau business process.
Ø Mengurangi biaya
administrasi
Ø Memberi wewenang pada
semua anggota dari perusaahan dengan menyediakan kepada mereka informasi yang
dibutuhkan agar kinerja bisa lebih efektif.
Sifat Data
Warehouse
Multidimensional
yang berarti bahwa terdapat banyak lapisan kolom dan baris (Ini berbeda dengan
tabel pada model relasional yang hanya berdimensi dua)
Berdasarkan
susunan data seperti itu, amatlah mudah untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan seperti: “Berapakah jumlah produk 1 terjual di Jawa Tengah pada
tahun n-3?”
Data Warehouse Architecture
•
Arsitektur
–
Virtual
(query driven)
–
Terpusat
(centralized)
–
Tersebar
(federated)
Centralized
vs Federated
•
Terpusat
(pendekatan Top-Down):
–
Ideal
tetapi membutuhkan waktu pengembangan yang lama dan skala proyek yang besar
–
Resiko
kegagalan proyek pengambangan tinggi
•
Tersebar
(pendekatan Bottom-Up):
–
Memungkinkan
prioritasi, pengembangan bertahap sambil mendaki learning curve
–
Dibutuhkan
koordinasi melalui team yang mengatur standarisasi kode, penamaan, dan definisi
data.
Penggunaan
Data Warehouse di Indonesia
•
Biro
Pusat Statistik
•
Perbankan
(BRI, BNI, dll)
•
PT
Asuransi Allianz Utama Indonesia
•
PT.
Astra International
•
dan lain-lain...
Extraction Transformation Loading
q Tujuan ETL:
•
Mengumpulkan,
menseleksi, mengolah dan menggabungkan data relevan dari berbagai sumber untuk
disimpan dalam Data Warehouse.
q Hasil ETL: Data yang memenuhi kriteria DW
•
Historis,
terpadu, terangkum, statis, dan memiliki struktur yang dirancang untuk
keperluan analisa.
q Bagian terpenting:
•
menyerap 50%-70%
total kerja proyek Data Warehousing
ETL Problems
q Sumber-sumber data umumnya sangat bervariasi (heterogeneous):
•
Platform mesin
dan Operating System yang berlainan
•
Mungkin
melibatkan sistem kuno dengan teknologi basis data yang sudah ketinggalan jaman
•
Mutu data yang
berbeda-beda
•
Aplikasi sumber
data mungkin menggunakan nilai data (representasi) internal yang sulit
dimengerti
•
Inkonsistensi
definisi data, dan tidak adanya mekanisme/prosedur penyeragaman.
Data Extraction
q Perencanaan ekstraksi data melibatkan identifikasi:
•
Sumber data:
sistem OLTP, basis data eksternal, dsb.
•
Metoda ekstraksi
•
Frekuensi
ekstraksi
•
Waktu/penjadwalan
ekstraksi
•
Tahapan proses
ekstraksi
•
Penanganan
kejanggalan (anomali) dalam ekstraksi, misal: prosedur operasi manual
DATA
MINING
Adalah
usaha penggalian data yang tidak dapat diperoleh melalui pelaporan dan
OLAP karena pola dan hubungannya tersembunyi.
Jenis
Informasinya adalah :
•
Asosiasi
(hubungan kejadian)
•
Sekuen
(Hubungan berdasar waktu)
•
Klasifikasi
(Pengelompokan)
•
Kluster
(klasifikasi krn tdk ada kelompok)
- Ramalan
System Development
Life Cycle
Empat fase:
- Perencanan (Planning)
- Analisa (Analysis)
- Desain (Design)
- Implementasi (Implementation)
Berputar
Dapat berpindah ke fase sebelumnya
Waterfall
Model
•
Model “lawas”,
namun cukup reasonable digunakan ketika kebutuhan sudah dimengerti
dengan baik.
•
Kelebihan:
–
Mudah dipahami
–
Model yang paling
banyak digunakan
•
Kekurangan:
–
Kesulitan untuk
mengakomodasi perubahan setelah proses berjalan.
–
Hanya sesuai ketika
kebutuhan sudah dimengerti dengan baik.
–
Sedikit sistem
bisnis yang memiliki kebutuhan stabil
Tools
•
Computer-aided
software design tools
–
Upper
CASE
•
Membuat diagram
sistem
–
Lower
CASE
•
Mengolah diagram
dan kode
–
Integrated
CASE
•
Kombinasi
•
RAD
design tools
–
Enterprise
class repository dan kolaborasi
–
UML
modeling
•
Software analisa dan desain
•
Metode debugging
•
Pengujian dan
penjaminan kualitas
Successful Project Management
•
Menetapkan dasar
proyek
•
Mendefinisian
lingkup proyek
•
Menangani perubahan
dan perembetan lingkup proyek
•
Mendapat dukungan
dari manajemen atas
•
Menetapkan garis
waktu, milestone dan biaya yang realistis
•
Melibatkan user
•
Mendokumentasikan
segala hal yang terkait dengan proyek
Kegagalan
Implementasi
•
Kurang terlibatnya
para stakeholder
•
Kebutuhan yang
tidak lengkap
•
Lingkup yang
merembet
•
Harapan yang tidak
realistis
•
Keahlian yang
kurang
•
Sumber daya manusia
yang tidak sesuai
•
Pesatnya
perkembangan teknologi
Gangguan
Evolusi
Lingkungan pengembangan :
•
Budaya organisasi
•
Hilangnya dukungan
dari manajemen atas
•
Sikap user dan
analist
•
Pengalaman user
•
Kemampuan anggota
tim pengembang
Proses pengembangan :
•
Pendidikan user,
dukungan, keterlibatan, dan pelatihan
Metode
Pengembangan Alternatif
•
Paralel Model:
–
Pengembangan di
sistem yang berbeda.
•
Rapid Application and Development (RAD) Model:
–
Menitikberatkan
aspek guna ulang (reusability) komponen perangkat lunak dengan siklus
pengembangan yang sangat pendek.
RAD Model
•
Memanfaatkan aspek
guna ulang
•
Merupakan adaptasi
dari linear sequential model.
•
Kelebihan:
–
Waktu pengembangan
yang sangat pendek
•
Kekurangan:
–
Hasil mungkin tidak
modular
–
Masalah performansi
Unified
Model
•
Merupakan proses
pengembangan use-case
driven, architecture centric, iterative, dan proses
inkremental yang selaras dengan Unified Modeling Language (UML)
•
Mencoba untuk memanfaatkan
fitur terbaik dari model proses tradisional dan menerapkan fitur-fitur
pengembangan PL agile
Metode
Pengembangan DSS
•
Prototyping
•
Iterative
design
•
Evolutionary
development
•
Middle
out process
•
Adaptive
design
•
Incremental
design
Knowledge
Management
Proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi,
memilih, mengorganisasi, dan berbagi informasi.
Memungkinkan pemecahan masalah, pembelajaran dinamis,
perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan.
Pertukaran nilai dari basis intelektual melalui proses
daur ulang.
Pengelolaan ide-ide, informasi, pengetahuan secara aktif
dan sistematis dalam organisasi.
Data = kumpulan fakta, ukuran, statistik
Informasi = data yang
sudah diolah
Explicit
Knowledge
Pengetahuan yang dapat dengan mudah disampaikan kepada
pihak lain. Misalnya dalam bentuk dokumen, manual, prosedur, dll.
Tacit
Knowledge
Pengetahuan yang sulit untuk dijelaskan atau disampaikan
kepada pihak lain, namun dimengerti dengan baik oleh si pemilik. Misal
pengetahuan tentang matahari terbit di timur, gula itu manis, dll.
Knowledge
Management Systems
Sistem yang menggunakan teknologi untuk mengelola
pengetahuan.
Knowledge
Management Initiatives
•
Knowledge
creation
Memikirkan dan menghasilkan ide baru, aktivitas baru dan inspirasi.
•
Knowledge
sharing
Keinginan atau niat untuk menjelaskan kepada pihak lain secara langsung
atau melalui media.
•
Knowledge
seeking
Menemukan sumber pengetahuan yang baru.
KMS Cycle
- Menciptakan pengetahuan melalui cara baru untuk melakukan sesuatu
- Mengidentifikasi dan menangkap pengetahuan baru
- Menempatkan pengetahuan dalam konteks sehingga dapat digunakan
- Menyimpan pengetahuan di dalam repository
- Mengkaji ulang keakuratan dan relevansi pengetahuan
- Membuat pengetahuan tersedia setiap saat kepada semua pihak yang membutuhkan
Komponen Knowledge Management Systems
•
Teknologi
Komunikasi
Untuk mengakses pengetahuan dan berkomunikasi dengan
pihak lain.
Kolaborasi
Melakukan groupwork searah
maupun bolak-balik (transaksional)
Penyimpanan dan Pengambilan
Menyimpan, mengambil, dan mengelola pengetahuan baik yang
bersifat explicit maupun tacit melalui sistem kolaboratif.
•
Teknologi Pendukung
Artificial
intelligence
Expert
systems, neural networks, fuzzy logic, intelligent agents
Intelligent
Agents
Sistem yang membantu pekerjaan user
Knowledge
Discovery
Proses yang digunakan untuk mencari dan mengambil
informasi baik dari internal maupun eksternal.
XML
Extensible
Markup Language
Integrasi Knowledge Management Systems
Integrasi dengan Enterprise and Information
Systems
DSS/BI
Integrasi model dan menggunakannya untuk permasalahan
tertentu
Artificial
Intelligence
Expert
system = if-then-else rules
Natural
language processing = understanding searches
Artificial
neural networks = understanding text
Artificial
intelligence based tools = identify and classify expertise
Database
Mencari pengetahuan di database
CRM
Menyediakan tacit knowledge kepada user
Supply
chain management systems
Kombinasi tacit dan explicit
knowledge
Corporate
intranets and extranets
Pengetahuan mengalir dengan bebas secara dua arah
Menyalurkan pengetahuan saat sistem merasa hal itu
dibutuhkan
Mengapa
SPK terkomputerisasi diperlukan :
-
Kecepatan
komputasi
-
Peningkatan/perbaikan
komunikasi
-
Peningkatan
produktivitas
-
Dukungan
teknis
-
Akses
data warehouse
-
Dukung
kualitas
-
Berdaya
saing
-
Mengatasi
keterbatasan kognitif dalam pengolahan dan penyimpanan
-
Sering diukur
menggunakan rasio antara output dan input
fase-fase Pengambilan Keputusan
•
Intelligence = kegiatan untuk mengenali masalah, kebutuhan atau
kesempatan
•
Design = cara-cara untuk memecahkan masalah / memenuhi
kebutuhan
•
Choice = memilih alternatif keputusan yang terbaik
•
Implementasi yang disertai dengan pengawasan dan koreksi yang
diperlukan
Komponen-komponen
sistem pendukung keputusan.
- Subsistem manajemen data
- Subsistem manajemen model
- Subsistem antarmuka pengguna
- Subsistem manajemen berbasis pengetahuan
Electronic
Commerce
E-commerce
Proses membeli, menjual, transfer, bertukar produk, jasa,
atau informasi melalui jaringan komputer.
Beberapa melalui jaringan lokal (LAN), namun sebagian
besar berbasis internet.
- Revenue stream baru
- Market exposure, melebarkan jangkauan
- Menurunkan biaya
- Memperpendek waktu product cycle
- Meningkatkan customer loyality
- Meningkatkan value chain
E-commerce
Transactions
- Business-to-business (B2B)
- Business-to-consumer (B2C)
- Consumer-to-consumer (C2C)
- Consumer-to-business (C2B)
- Government-to-citizens (G2C)
- Collaborative commerce between partners
- Business to employees
- Intrabusiness/Intraorganizational commerce
- Mobile commerce (M-commerce)
Scope
of E-commerce
Aplikasi yang didukung oleh infrastruktur
- Hardware
- Software
- Messaging, multimedia, interfaces, business services
- Networks
- communications
Cakupannya
- Pelaku (people)
- Kebijakan publik dan aturan yang sah
- Pemasaran dan advertising
- Jasa layanan pendukung mulai dari pembayaran hingga pengiriman
- Kemitraan bisnis (partnerships)
Keuntungan E-commerce
- Memperluas pasar secara global
- Memperluas ketersediaan sumber daya
- Memperpendek saluran distribusi pemasaran
- Mengurangi biaya (expense)
- Mengurangi inventory
- Pengiriman informasi yang lebih cepat
- Memungkinkan seseorang untuk bekerja di rumah
- Memfasilitasi jasa pengiriman umum
- Memungkinkan pembelian barang dengan harga lebih murah
- Memungkinkan customization dan personalisasi
- Mengurangi biaya dari konsumen, namun meningkatkan pilihan mereka
- Memungkinkan perbelanjaan dalam 24 jam
- Memungkinkan proses lelang elektronik
- Memungkinkan orang untuk berinteaksi dalam komunitas elektronik
Kekurangan E-commerce
- Rendahnya standar
- Bandwidth yang membengkak
- Kesulitan dalam integrasi
- Memerlukan web-server khusus sebagai tambahan dari network-server
- Akses yang masih mahal
- Permasalahan legalitas sulit dipecahkan
- Kurangnya peraturan pemerintah secara nasional dan internasional
- Metodologi untuk mengukur keuntungan masih sedikit
- Masalah keamanan
DSS
dan E-commerce
DSS
mendukung e-commerce
- DSS memungkinkan optimalisasi penjadwalan dan transportasi
- Menyesuaikan pembeli dan penjual
- Meningkatkan operasi pemasaran
- Analisa resiko
- Mengoptimalkan pemilihan rute transportasi
- Mendukung operasi B2C
- Pengumpulan data
- Business intelligence
E-commerce
memfasilitasi DSS
- Transfer informasi yang efesien
- Meningkatkan proses pengambilan keputusan
- Pengumpulan dan penyimpanan data
E-commerce
bekerja dengan DSS
- Manajemen inventory
- Menghasilkan peluang strategis melalui integrasi dengan simulasi DSS
- Aplikasi database pemasaran dan sistem distribusi
- Laporan keuangan
- Transfer dan penyimpanan data untuk analisa BI